Radical Candor: Rahasia Menjadi Bos yang Baik

Fitra rahmamuliani
5 min readMay 17, 2018

--

Menjadi seorang bos yang baik tentu hal yang tidak mudah untuk siapa saja, walaupun menurut kita, mereka adalah orang yang sukses. Kim Scott, dalam bukunya, Radical Candor: Be a Kickass Boss Without Losing Your Humanity, menceritakan bagaimana keterusterangan yang besar menghasilkan bos yang baik. Seperti yang dijelaskan oleh sinopsis buku tersebut:

“From the time we learn to speak, we’re told that if you don’t have anything nice to say, don’t say anything at all. When you become a manager, it’s your job to say it — and your obligation.”

Kim Scott adalah seorang eksekutif di Google dan kemudian di Apple, tempat di mana dia mengembangkan kelas tentang bagaimana menjadi bos yang baik. Hal yang membuat dia “viral” mengenai pendekatan manajemen yang efektif adalah Radical Candor. Radical Candor sendiri merupakan sebuah ide yang sederhana: untuk menjadi bos yang baik, kita harus peduli secara pribadi (Care Personally) dan pada saat yang bersamaan kita harus menantang secara langsung (Challenge Directly). Ketika kita menantang orang tanpa rasa peduli, kita dianggap front-stabbing mereka (Obnoxiously Aggressive). Akan tetapi, ketika kita peduli dengan orang lain tanpa menantang mereka, kita akan menghancurkan empati mereka. Ketika kita tidak melakukan keduanya, maka kita melakukan sebuah manipulasi yang tidak tepat (Manipulative Insincerity).

4 Kuadran skala Radical Candid

Framework sederhana ini dapat membantu kita dalam membangun hubungan yang baik di tempat kerja, dan memenuhi tiga tanggung jawab utama kita sebagai pemimpin: membuat budaya feedback (memuji dan mengkritik), membangun tim yang kohesif, dan mencapai hasil yang kita semua banggakan.

Radical candor menawarkan panduan kepada mereka yang kebingungan atau lelah karena manajemen, yang ditulis untuk bos mereka atau orang yang mengatur bos mereka. Berdasarkan pengalaman penulis selama bertahun-tahun dan disaring dengan jelas memberikan pelajaran yang bisa dipetik oleh pembaca, buku ini memperlihatkan kepada manajer bagaimana menjadi sukses dengan tetap mempertahakan sifat kemanusiaan mereka, menemukan makna pekerjaan mereka, dan membuat lingkungan yang berisi oleh orang-orang yang menyukai pekerjaan mereka dan menyukai rekan kerja mereka.

Kita berada di kuadran berapa?

Berdasarkan seberapa peduli kita secara personal dan menantang mereka secara langsung, kita akan masuk dari salah satu kuadran skala Radical Candid ini:

  1. Obnoxious Aggregation
  2. Ruinous Empathy
  3. Manipulative Empathy
  4. Radical Candor

Pertimbangkan skenario ini untuk memahami perbedaannya. Misalnya ketika ritsleting celana karyawan kita terbuka.

  • Obnoxious Aggression: (Teriak) “Lihat ritsleting celana dia kebuka!”
  • Ruinous Empathy: (Diam, terlalu khawatir tentang perasaan karyawan untuk mengatakan sesuatu. Itu bisa mempermalukan kita)
  • Manipulative Insincerity: (Diam, khawatir dengan perasaan sendiri untuk mengatakan sesuatu. Kita ingin karwayan kita masih menyukai kita)
  • Radical Candor: (Berbisik) “Ritsleting celanamu terbuka”

Pendekatan radikal yang jujur adalah yang paling efektif, bukan?

Kita harus memberikan bimbingan yang dibutuhkan oleh tim kita, baik bimbingan tentang hal pribadi ataupun pekerjaan.

Tapi itu tidak mudah.

“Now it’s your job to say it. And if you are a boss or a person in a position of some authority, it’s not just your job. It’s your moral obligation. Just say it!”

Menjadi radical candid berarti apa yang kita katakan tidak selalu baik dan itulah yang harus kita ingat.

Bagaimana caranya untuk menjadi Radical Candid?

Buku Radical Candor ini menjelaskan dengan rinci tentang bagaimana agar menjadi Radical Candid dengan konsep dan latihan praktek yang bisa kita lakukan. Akan tetapi, terdapat 3 konsep yang menarik untuk dibahas.

1. Rethink Ambition

Ketika kita berpikir tentang perkembangan tim kita, apakah kita menghargai mereka yang ingin masuk ke bagian manajemen? Mereka yang sangat agresif dengan perkembangan mereka? Bagaimana dengan anggota tim yang mudah puas? Apakah mereka tidak berkembang dengan cukup cepat?

Kim Scott mendiskusikan tentang konsep Superstars vs Rockstars dan kita butuh keduanya untuk mengsukseskan perusahaan kita.

  • Superstars: agen perubahan, ambisius di tempat kerja, menginginkan peluang baru, tetapi tidak semua Superstars ingin mengelola.
  • Rockstars: memiliki kekuatan untuk stabil, ambisius di luar pekerjaan atau hanya content dengan kehidupan, senang dengan peran mereka saat ini.

Tidak ada yang lebih baik diantara keduanya, dan tiap orang bisa berpindah di antara keduanya tergantung dengan apa yang terjadi dalam hidup mereka. Sebagai manajer, peran kita adalah mempelajari motivasi tiap orang di dalam tim kita, “apa ambisi jangka panjang mereka dan bagaimana keadaan mereka saat ini sesuai dengan motivasi dan tujuan hidup mereka”.

2. Get Stuff Done (GSD)

Kata-kata ini sudah sangat familiar kita dengarkan dan berpikir bahwa kita harus segera bekerja tanpa henti, tapi tidak hanya itu. Pendekatan GSD pada buku Radical Candor memiliki perbedaan dengan mindset kita. Berikut adalah tahap-tahap GSD menurut buku Radical Candor:

  1. Dengar: Dengarkan setiap ide dari timmu dan buat budaya untuk saling mendengarkan satu sama lain.
  2. Klarifikasi: Pastikan ide tersebut tidak hancur sebelum semua orang memiliki kesempatan untuk memahami kegunaan potensi mereka
  3. Debat: Buat suatu lingkungan dengan yang tidak apa-apa untuk debat asal membuat ide tersebut semakin baik
  4. Tentukan (Decide)
  5. Persuade: Kita harus mengomunikasikan dengan efektif mengapa hasil tersebut ditentukan dan mengapa ide tersebut bagus
  6. Eksekusi
  7. Belajar: Pelajari hasilnya, entah kita melakukan hal yang benar atau tidak, dan lakukan semua proses lagi.

3. Stay Centered

“You can’t give a damn about others if you don’t give a damn about yourself”

Manajer yang menciptakan dasar yang stabil untuk diri mereka sendiri selalu lebih efektif dalam membangun tim di mana orang dapat melakukan pekerjaan terbaik dalam hidup mereka.

Ketika kita tidak peduli dengan diri sendiri atau orang-orang di sekitar kita, apapun itu akan melenceng. Kuncinya adalah kita memprioritaskan pekerjaan kita, bukan mengerjakannya secara berlebihan. Kita harus menemukan “resep” kita sendiri untuk stay centered dan tetap teguh untuk melakukannya. Kim Scott sendiri melakukan hal ini untuk stay centered: tidur 8 jam, olahraga 45 menit, serta sarapan dan makan malam bersama keluarga. Terkadang, Kim Scott membaca novel (idealnya satu kali seminggu), jalan-jalan romantis dengan sang suami (idealnya 4 kali dalam setahun), dan libur selama 2 minggu dengan saudara dan orang tua (sekali setahun).

Ketika kita merasa yang terbaik, kita dapat memberikan tim kita yang terbaik. Ingat itu!

Jika membaca buku hingga akhir dan mendalaminya, kita bisa memulai melakukan saran yang menurut kita sesuai berdasarkan buku ini. Apa yang harus kita lakukan pertama kali? Menjadi Radical Candor memang butuh waktu, tetapi juga membuat kita mengejar keahlian kita sendiri dan menghadapi hal-hal yang tidak dapat diprediksi. Radical Candor mengharuskan kita untuk sadar dan membawa kemanusiaan kita sepenuhnya untuk bekerja dengan kita. Belajar bagaimana mendorong diri sendiri dan orang lain melewati hal yang tidak nyaman, untuk menceritakan dan membagikan kemanusiaan kita, kita dapat membuat perubahan besar.

--

--

Fitra rahmamuliani
Fitra rahmamuliani

Written by Fitra rahmamuliani

Self-improvement and UX enthusiast. Writing several books and personal notes here

Responses (3)